Desainer Dian Pelangi, Restu Anggraini, Jenahara dan Zaskia Sungkar akan mengusung busana muslim ke London Fashion Week. (suara.com/Dinda Rachmawati),
Desainer Dian Pelangi, Restu Anggraini, Jenahara dan Zaskia Sungkar akan mengusung busana muslim ke London Fashion Week. (suara.com/Dinda Rachmawati),

Lima Desainer Lokal Usung Busana Muslim ke "London Fashion Week"

Dian Pelangi, Restu Anggraini, Jenahara, Zaskia Sungkar dan Vivi Zubedi akan mengusung tema 'Modest Cosmopolist'.


Busana muslim atau yang kini dikenal dengan modest wear, kini makin diterima di dunia mode.  Dan perkembangan ini tak disia-siakan para perancang busana muslim Indonesia.

Berbagai ajang pekan mode internasional pun mereka manfaatkan untuk memamerkan karyanya. Salah satunya gelaran London Fashion Week 2016 yang akan diselenggarakan pada 19-22 Februari mendatang.

Bekerjasama dengan British Council, e-commerce fesyen muslim HijUp.com mengajak lima desainer asal Indonesia dalam gelaran fesyen bergengsi ini.

Mereka adalah Dian Pelangi, Restu Anggraini, Jenahara dan Zaskia Sungkar, di mana nantinya mereka akan mengikuti International Fashion Showcase, sebuah program kunci dari gelaran London Fashion Week. Sedangkan Vivi Zubedi yang hadir sebagai perwakilan tenant dari HijUp.com.

Keempat desainer tersebut akan mengusung tema 'Modest Cosmopolist'  yang mewakili empat elemen (api, air, udara dan cahaya). 

Modest Cosmopolist  sendiri mengedepankan filosofi bahwa untuk tumbuh, manusia harus kembali ke akar budaya sehingga menghasilkan keseimbangan antara kesederhanaan dan avant-garde.

"Kita adakan kurasi yang memakan waktu sekitar satu bulan. Untuk kurasi ini, kami juga bekerjasama dengan British Council dan kurator asal Inggris Carri Munden, seorang Direktur Seni, Penata Gaya dan Perancang Busana yang berbasis di London," ujar Chief Executive Officer HijUp.com, Diajeng Lestari, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Dalam salah satu rangkaian dari London Fashion Week ini, Zaskia Sungkar akan merepresentasikan angin dengan tema wind. Isteri dari Irwansyah ini mengaplikasikan angin dalam desainnya melalu material yang flowly. Selain itu, nantinya ia akan menggunakan kain asli Indonesia dalam dua koleksi yang akan ia pamerkan.

"Satu tahun belakangan aku fokus pakai kain tradisional, batik garutan, songket bali, dan tenun. Kurang lebih ada tiga kain tradisional yang aku pakai, ada songket dan batiknya," ujar dia.

Sementara, sebagai desainer yang mewakili cahaya atau light, Jenahara akan memberikan energi dan jiwa dalam setiap rancangannya. Ia berharap, siapapun yang mengenakan busananya, juga dapat merasakan energi yang besar dalam setiap busananya.

Sedangkan Etu by Restu Anggraini merepresentasikan air (water) dalam kesempatan kali ini. Ia ingin, bahwa setiap perempuan muslim bisa selalu menyesuaikan diri di mana pun dia berada.

"Untuk pameran ini, aku menggunakan teknik yang bisa membuat ada dua motif, bagian atas dan bawah. Bahannya dari linen yang ramah lingkungan," ungkapnya.

Mewakili representasi api, desainer Dian Pelangi menghadirkan desain yang lebih bold dan bercahaya. Ia mengatakan bahwa koleksi yang ia bawa ke London Fashion Week adalah hasil kolaborasi dengan dua perancang muda asal Inggris, Odette Steele dan Nelly Stewart.

"Nantinya akan Tie Die seperti percikan api, bahan-bahan yang shiny bright. Tapi aku sengaja pilih warna gelap, karena merah sudah mainstream, lebih ambil ke hitam arang atau abu. Bahan-bahannya tetep kain Indonesia 100 persen, seperti tenun, batik, dan jumputan," ungkap dia.
http://www.suara.com/lifestyle/2016/02/13/080500/lima-desainer-lokal-usung-busana-muslim-ke-london-fashion-week

0 Response to " "

Posting Komentar